Workshop Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area
Fakultas Pertanian Universitas Medan Area (UMA) mengadakan Workshop
Kultur Jaringan dengan tema Tissue Culture For Improving Tropical Crop
Production yang diadakan pada Senin 10 Februari 2020 di Convention Hall
kampus I Universitas Medan Area.
Workshop tersebut diikuti ratusan pelajar SMA/SMK dari sejumlah
kabupaten/kota di Sumut. Kegiatan yang dibuka Rektor UMA Prof. Dr. Dadan
Ramdan M.Eng M.Sc itu menghadirkan dua pembicara, yakni Guru Besar
Fakultas Pertanian UMA Prof Dr. Ir. Rafiqi Tantawi MS, dan dosen
Fakultas Pertanian UMA Asep Rodiansah SP, MP. Hadir dalam acara itu,
Wakil Rektor (WR) Bidang Akademik Dr. Ir. Siti Mardiana M.Si, WR Bidang
Kerjasama Dr. Ir. Zulheri Noer MP, Kabag Humas UMA Ir. Asmah Indrawaty
MP, para dosen dan guru pendamping siswa.

Dekan Pertanian UMA menjelaskan, perbanyakan tanaman lewat kultur
jaringan jauh lebih unggul dibanding dengan cara konvensional.
“Perbanyakan melalui kultur jaringan memungkinkan perbanyakan tanaman
dalam skala besar dengan waktu yang relatif lebih cepat. Di samping itu,
kultur jaringan tetap mempertahankan karakter tanaman. Sedangkan
perbanyakan tanaman lewat cara konvensional akan terjadi penyimpangan
sifat tanaman,” kata Dekan Pertanian UMA.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian UMA Prof. Dr. Ir. Ahmad
Rafiqi Tantawi MS mengatakan, kultur jaringan adalah teknik
memperbanyak tanaman dengan memperbanyak jaringan mikro tanaman yang
ditumbuhkan secara invitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah
yang tidak terbatas.

“Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari
tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan, organ serta menumbuhkannya
dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak
diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali,” kata Prof Rafiqi.
Sementara itu, Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc dalam
sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Fakultas Pertanian UMA yang
menggagas Workshop Kultur Jaringan dengan melibatkan siswa-siswi SMA/SMK
sebagai peserta. Sebab, metode perbanyakan tanaman lewat kultur
jaringan saat ini sedang tren.

“Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduknya mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok
tanam. Karena itu, konsep yang dibangun Faperta sebagai basis kultur
jaringan sangat tepat,” kata Rektor UMA.
Sebelumnya, Ketua Panitia Ir. Rizal Aziz MP dalam laporannya
melaporkan, siswa-siswi yang menjadi peserta dibagi dalam tiga grup.
Seusai mengikuti workshop, masing-masing grup akan dibawa meninjau kebun
percontohan Fakultas Pertanian UMA, laboratorium dan rumah kompos.
Komentar
Posting Komentar